1. Apa dampak dari
kekuatan pikiran pada manusia (The Power of Mind)?
Manusia
memiliki pikiran (otak) yang sangat mempengaruhi jalan hidup kita. Walaupun cuma sebesar tempurung kelapa dan beratnya
kurang dari 3 kilogram, tapi otak manusia luar biasa hebat. Terdapat miliaran
sel di dalamnya. Tiap sel setara dengan 1 komputer tercanggih di dunia. Tidak
banyak orang yang tahu betapa
hebatnya pikiran manusia. Menurut para ahli, rata-rata manusia baru menggunakan
kekuatan pikirannya kurang dari 10%. Bahkan Einstein pun baru menggunakannya
kurang dari 15%. Banyak orang yang sampai akhir hayatnya tidak dapat
memberdayakan otak/pikirannya. Sebagai salah satu contoh dengan adanya pikiran
kita dapat memutuskan suatu hal itu baik atau buruk untuk masa depan kita.
Untuk mendapatkan hasil yang baik tentulah kita harus memikirkan matang-matang
hal tersebut, disitulah fungsi dari pikiran kita. Maka, kita harus selalu
menggunakan pikiran kita dengan baik jangan berdasarkan emosi saja. Jika kita sudah berpikir dan belum meraih keberhasilan
yang kita harapkan, jangan berputus asa karena keberhasilan itu telah disiapkan
Tuhan pada saat yang tepat untuk diberikan kepada kita.
2.
Apa yang ingin kalian
dapatkan dari KPST?
Yang
ingin di dapatkan dari mata kuliah ini adalah konsep terhadap teknologi
dan sains dan bagaimana pengembanganannya dan pengaplikasiannya terhadap
kehidupan nyata dan dapat mempermudah segala pekerjaan dan memajukan segala
macam ilmu sains dalam level yang lebih tinggi, dimana sains dan teknologi akan
memberikan banyak macam inovasi yang akan menguntungkan dunia dan menyelamatkan
dunia dari segala kerugian-kerugiannya.
3. Apa contoh sains dan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari?
Sains
dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam penerapannya,
sains secara otomatis menghasilkan apa yang disebut teknologi. Sains
bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan teknologi bersifat praktis dan
berbentuk. Pada hakikatnya, sains dipelajari untuk mengembangkan dan
memperkokoh eksistensi manusia di bumi. Teknologi diciptakan untuk meringankan
dan membebaskan manusia dari kesulitan-kesulitan hidup. Namun dalam
penerapannya, sains dan teknologi selalu mempunyai dampak positif dan negatif.
Sekarang ini manusia justru terjebak ke dalam budaya konsumerisme sebagai
akibat dari ketergantungan manusia akan teknologi. Berdasarkan uraian tersebut
maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang hubungan sains dan teknologi serta
dampak perkembangannya dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Contoh hubungan sains dan teknologi pada kehidupan sehari – hari
:
· a. Penerapan ilmu fisika
tentang lensa menghasilkan produk teknologi seperti mikroskop dan
teleskop. Mikroskop digunakan untuk melihal obyek yang sangat kecil
seperti bakteri, sehingga klasifikasi bakteri bisa dilakukan. Hasil
klasifikasinya dapat membantu dalam bidang kedokteran dan industri
makanan.
b. Penerapan ilmu elektro
dapat menghasilkan robot yang bermanfaat dalam bidang industri, manufaktur,
kesehatan, dan sebagainya. Robot juga bisa berperan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dalam kegiatan penelitian yang tidak mungkin dilakukan oleh
manusia, seperti penyelaman ke dasar laut dalam dan penelitian gunung
berapi
Dampak Perkembangan Sains dan Teknologi:
§ Bidang informasi dan komunikasi
v
Dampak Positif:
a.
Informasi terbaru di
belahan bumi bagian manapun dapat diketahui dengan mudah melalui
internet.
b.
Komunikasi jarak jauh
dapat dilakukan dengan handphone.
v
Dampak Negatif:
a.
Pemanfaatan jasa
komunikasi oleh jaringan teroris.
b.
Penggunaan situs
tertentu yang disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab demi tujuan
tertentu.
§ Bidang Pendidikan
v
Dampak Positif:
a.
Kehadiran media massa
khususnya media elektronik dapat menjadi sumber ilmu dan pusat pendidikan.
b.
Tercipta metode-metode
pembelajaran bar, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
v
Dampak Negatif:
a.
Kerahasiaan alat tes
semakin terancam.
b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang
tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
4.
Apa perbedaan berpikir sistem, berpikir
kritis, dan berpikir ilmiah?
v Berpikir sistem
Sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa Yunani sustēma yaitu suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Sistem juga
merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Berpikir sistemik (systemic thinking) didefinisikan
sebagai hal yang lebih kearah proses memahami dan berpikir bagaimana agar kita
memandang suatu sistem dalam perspektif yang lebih luas, melihat keseluruhan
pola berbagai macam komponen di dalam sistem tadi saling mempengaruhi
satu sama lain dalam suatu kesatuan. Contohnya di dalam suatu organisasi,
bagaimana kita memahami suatu sistem yang terdiri dari orang – orang, struktur
dan proses dapat saling bekerja sama agar membuat organisasi tersebut dapat
bekerja dengan baik atau tidak baik.
Dengan berpikir sistemik, kita akan diarahkan
untuk melihat suatu permasalahan sebagai bagian dari suatu sistem secara luas,
bukan sebagai suatu bagian spesifik yang terpisah. Dengan demikian, akan
lebih mudah dalam mengidentifikasi isu – isu yang ada di suatu sistem /
organisasi kemudian berusaha berpikir lebih luas dan jangka panjang tentang
bagaimana mengatasi permasalahan tersebut.
v Berpikir kritis
Berpikir keritis merupakan upaya
pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa
masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah
kesimpulan dan memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila
setiap orang mampu berpikir secara kritis, masalah yang mereka hadapi
tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Oleh
karena itu, manusia diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa
berpikir bagaimana menjadikannya hidupnya lebih baik, dan mampu menjalani
suatu masalah sepelik apapun yang diberikan kepadanya.
v Berpikir Ilmiah
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan
empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta
yang dapat dipertanggung jawabkan.